Senin, 02 Juni 2025

Jawaban M01-14 Soal : Pengenalan Umum Konsep Dasar Analisis Perancangan Perusahaan dan Proyek

 JAWABAN 

1. Analisis perusahaan adalah proses evaluasi menyeluruh terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan untuk memahami posisi strategis, kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Perancangan perusahaan adalah proses merancang struktur, proses, model bisnis, dan strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Analisis menjadi dasar bagi perancangan. Tanpa analisis, perancangan menjadi spekulatif. Dengan data dan informasi yang akurat dari analisis, perancangan menjadi lebih relevan, adaptif, dan terarah terhadap kondisi pasar serta kemampuan internal.

2. Tujuan utama dari Modul M01 adalah:

  • Memahami konsep dasar analisis dan perancangan perusahaan.
  • Mampu mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi bisnis.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir sistemik dalam membangun model bisnis dan strategi.
  • Mempersiapkan mahasiswa agar dapat merancang struktur organisasi, proses operasional, dan strategi pertumbuhan berbasis analisis situasi aktual perusahaan.
3. Analisis membantu manajemen memahami :
  • Lingkungan internal: sumber daya, kapabilitas, struktur organisasi.
  • Lingkungan eksternal: tren pasar, teknologi, persaingan, regulasi. Keputusan strategis seperti ekspansi pasar, diversifikasi produk, atau aliansi bisnis sangat bergantung pada analisis ini. Misalnya, jika analisis menunjukkan peluang pasar di segmen digital, perusahaan bisa mengalihkan investasi ke transformasi digital.
4. Elemen penting yang perlu dirancang secara strategis:
  • Visi: tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
  • Misi: alasan keberadaan perusahaan dan cara mencapai visi.
  • Model bisnis: cara perusahaan menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai.
  • Strategi pertumbuhan: integrasi horizontal/vertikal, ekspansi pasar, inovasi produk.
  • Semua elemen ini harus selaras agar perancangan menghasilkan organisasi yang efektif dan kompetitif.
5. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) → fokus pada faktor internal dan eksternal. Sedangkan PESTEL (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal) → fokus pada makro lingkungan eksternal

Contoh Penerapan : 
Sebuah perusahaan fashion lokal:

  • SWOT: Strength = desain unik, Weakness = kapasitas produksi kecil, Opportunity = tren eco-fashion, Threat = impor produk murah.
  • PESTEL: Trend eco-consciousness (Environmental), kebijakan pajak impor (Political), pertumbuhan e-commerce (Technological).
6. Berikut Ini Perbandingan Agile vs. Waterfall dalam Manajemen Proyek :
  • Pada Aspek Perubahan : metodologi manajemen proyek agile berfokus pada mudah diakomodasi, sedangkan waterfall  Sulit dilakukan setelah tahap berjalan
  • Pada aspek pendekatan : metodologi manajemen proyek agile Iteratif dan fleksibel sedangkan waterfall Linear dan terstruktur
  • Pada aspek kelebihan : metodologi manajemen proyek agile kelebihan nya yaitu Cepat adaptif, cocok untuk proyek dinamis sedangkan waterfall Cocok untuk proyek dengan kebutuhan tetap
  • Pada aspek kekurangan : metodologi manajemen proyek agile kekurangan nya yaitu Membutuhkan komunikasi intensif sedangkan waterfall Tidak fleksibel terhadap perubahan.
7. Teknologi mempercepat perubahan pasar, menciptakan kebutuhan akan sistem bisnis digital, otomatisasi, dan inovasi berkelanjutan. Globalisasi membuka peluang dan persaingan internasional, sehingga perusahaan harus fleksibel, cepat beradaptasi, dan mampu menyesuaikan produk dengan pasar lintas budaya.
Kondisi ini menuntut perancangan perusahaan yang agile, berkelanjutan, dan berbasis transformasi digital.

8. Gantt Chart: Visualisasi jadwal proyek dalam bentuk bar chart yang menunjukkan waktu pelaksanaan tiap aktivitas → membantu manajemen waktu dan alokasi sumber daya.

CPM: Mengidentifikasi jalur aktivitas kritis (yang tidak boleh terlambat) → mencegah keterlambatan proyek secara keseluruhan.
Keduanya penting untuk : 
  • Perencanaan realistis.
  • Pengendalian proyek secara sistematis.
  • Mitigasi risiko keterlambatan.

9. Budaya perusahaan memengaruhi cara kerja, inovasi, dan adaptasi. Budaya terbuka dan kolaboratif mendukung strategi berbasis inovasi.Struktur organisasi (flat, matrix, fungsional) menentukan alur komunikasi dan pengambilan keputusan. Jika strategi ingin fokus pada inovasi cepat, struktur dan budaya harus mendukung kolaborasi dan eksperimentasi.

10. Studi Kasus: UMKM kopi “Kopi Kita” ingin ekspansi ke penjualan online.

Langkah-langkah:

1. Analisis 

  • SWOT: Strength = kualitas rasa, Weakness = belum punya platform digital.
  • PESTEL: Trend e-commerce naik (Technological), ekonomi digital tumbuh (Economic).
2. Perancangan 
  • Visi: Menjadi kopi lokal unggulan di pasar digital.
  • Model bisnis baru: e-commerce + kemitraan reseller.
  • Struktur organisasi baru: tambahkan tim digital marketing.
3.  Implementasi 
  • Pelatihan staf.
  • Bangun website dan kerja sama dengan marketplace.
  • Gunakan Gantt Chart untuk jadwal peluncuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN PROYEK PT PATHFINDER LOGISTIC

 PROPOSAL KELAYAKAN PROYEK PT PATHFINDER LOGISTIC "Menjadi Pemimpin dalam Rantai Pasok Inovatif dan Berkelanjutan" Ringkasan Eksek...